insan cita

Bacaan Doa Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Bulan Dzulhijjah

Bacaan Doa Niat Puasa Tarwiyah dan Arofah - Puasa Tarwiyah dan Arofah merupakan anjuran bagi kaum muslimin walaupun ada beberapa ulama yang berbeda pendapat dalam masalah ini. sebelum saya (insan cita)menulis Doa dan Niat puasa tarwiyah dan arafah, alangkah baiknya kita tahu dahlil dahlil yang terkait dengan puasa tarwiyah dan arafah.


1. puasa tarwiyah dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni tepatnya pada tanggal 8 dzulhijjah, ini didasarkan pada redaksi hadist yang diriwayatkan imam ad dailami :

صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ
“Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun"

2. puasa arafah dilaksanakan pada hari arafah yakni tepatatnya pada tanggal 9 dzulhijjah adapaun dahlil yang terkait dengan puasa arafah adalah dari abi qatadah ra berkata bahwa rasululloh SAW bersabda :

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
"Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura’ menghapuskan dosa tahun sebelumnya". (HR. Jamaah, kecuali Bukhari dan Tirmidi)

Do'a Niat Puasa Tarwiyah

نويت صوم ترويه سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHITA'ALA
artinya: "Saya niat puasa tarwiyah sunat karna alloh ta'ala"

Do'a Niat Puasa Arafah 
نويت صوم عرفة سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHITA'ALA


artinya: saya niat puasa arafah sunat karna alloh ta'ala

BAKTI SOSIAL_HMI BERBAGI BERSAMA ANAK YATIM PIATU

HMI BERBAGI BERSAMA ANAK YATIM PIATU


Rabu 22 juni, Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat HASAN BASRI dan Komisariat STAI tasikmalaya mengadakan bakti sosial bersama anak yatim piatu pantiasuhan Hipdzul Mursalin yang berada didaerah pamijahan sukarindik kota tasikmalaya.

Acara ini adalah salah satu program kami (HMI) yang dimana program ini bisa mendekatkan kami khususnya kalangan mahasiswa STAI tasikmalaya yang terhimpun dalam sebuah wadah organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Hasan Basri dan STAI Tasikmalaya bersama yatim piatu di Yayasan Hiddzul Mursalin ujar ketum Ariz sapaan akrab Ketum HMI Komisariat Hasan Basri

Kami berharap program ini bisa menjadi agenda rutin di komisariat Hasan Basri dan Komisariat STAI tasikmalaya yang tidak terpaku hanya dalam bulan ramadhan saja. dan untuk kalangan mahasiswa semoga bisa menyadari bahwa masih banyak orang-orang disekeliling kita yangmemerlukan bantuan

luthfi abdul aziz /mahasiswa STAi tasikmalaya


TES TOEFL TOAFL STAI TASIKMALAYA

TES TOEFL TOAFL STAI TASIKMALAYA



Rabu-25 mei 2016, Sekolah Tinggi Agama Islam Tasikmalaya mengadakan tes toefl toafl di ruangan kelas gedung PAI yang di ikuti mahasisa dan mahasiswi prodi PAI,EKSYAR dan AS.

wildan mahmudin, m.pd. program pengembangan bahasa di stai tasikmalaya ini guna untuk mejadikan mahasiswa stai tasikmalaya menjadi pembeda dari kampus kampus lain terutama dalam kemampuan bahasa asing khususnya bahasa arab dan inggris dan program ini menjadi program unggulan di stai tasikmalaya, bahkan insyaalloh kedepannya ada program tahfidz qur’an.

Harapan kedepan untuk program ini supaya alumni stai mampu mahir terampil berbahasa inggris dan arab apalagi program studi yang berada di stai tasikmalaya diantaranya pendidikan agama islam, ekonomi syariah, AS dan tiga program yang baru yaitu PGMI, HTN dan manajemen syari’ah di harapkan para alumni bukan hanya mampu mengajar saja tapi mereka juga di topang dengan bahasa asing yang nantinya dapat mengharumkan almamater STAI Tasikmalaya, katanya.

>Lutfi abdu aziz/ mahasiswa stai tasikmalaya program studi PAI

OUTBOUND KEPRAMUKAAN STAI TASIKMAYALA



kamis, 26 mei 2016 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tasikmalaya melaksaakan kegiatan Outbound kepramukaan yang di ikuti mahasiswa mahasiwi STAI Tasikmalaya program studi Pendidikan Agama Islam tingkat satu di alam terbuka.

manfaat kegiatan kepramukaan mahasiswa ini adalah sebagai ajang “bertafakur untuk membca ayat ayat kauniah di alam juga mengimplementasikan kecintaan terhadap alam dengan menjaga kelestariannya”. Menurut Bapak Muhammad Rifyal Lutfi . ajang ini juga sebagai keterampilan kepramukaan dan olahraga mahasiswa mahasiswi Stai Tasikmalaya.

Harapan saya setelah melaksanakan acara kegiatan ini kedepannya mahasiswa bisa masuk ke racana atau mahir dasar kepramukaan kalaupun tidak demikian mahasiwa bisa mengimplementasikan kecintaan alam setelah melaksanakan acara ini. kata Muhammad rifyal luthfi yang juga sebagai sekertaris prodi pendidikan agama islam.


> luthfi abdul aziz/mahsiswa STAI Tasikmalaya prodi PAI

Sejarah Kemunculan Aliran Jabariyah

Faktor Awal Mula Sejarah Kemunculan aliran Al Jabariyyah

Mengenai asal usul serta akar kemunculan aliran Jabariyah ini tidak lepas dari beberapa faktor. Antara lain :

-Faktor Politik

Pendapat Jabariah diterapkan di masa kerajaan Ummayyah (660-750 M). Yakni di masa keadaan keamanan sudah pulih dengan tercapainya perjanjian antara Muawiyah dengan Hasan bin Ali bin Abu Thalib, yang tidak mampu lagi menghadapi kekuatan Muawiyah. Maka Muawiyah mencari jalan untuk memperkuat kedudukannya. Di sini ia bermain politik yang licik. Ia ingin memasukkan di dalam pikiran rakyat jelata bahwa pengangkatannya sebagai kepala negara dan memimpin ummat Islam adalah berdasarkan "Qadha dan Qadar/ketentuan dan keputusan Allah semata" dan tidak ada unsur manusia yang terlibat di dalamnya.

Golongan Jabariyah pertama kali muncul di Khurasan (Persia) pada saat munculnya golongan Qodariyah, yaitu kira-kira pada tahun 70 H. Aliran ini dipelopori oleh Jahm bin Shafwan, aliran ini juga disebut Jahmiyah. Jahm bin Shafwan-lah yang mula-mula mengatakan bahwa manusia terpasung, tidak mempunyai kebebasan apapun, semua perbuatan manusia ditentukan Allah semata, tidak ada campur tangan manusia.

Paham Jabariyah dinisbatkan kepada Jahm bin Shafwan karena itu kaum Jabariyah disebut sebagai kaum Jahmiyah, Namun pendapat lain mengatakan bahwa orang yang pertama mempelopori paham jabariyah adalah Al-Ja'ad bin Dirham, dia juga disebut sebagai orang yang pertama kali menyatakan bahwa Al-Quran itu makhluq dan meniadakan sifat-sifat Allah. Disamping itu kaum Jahmiyah juga mengingkari adanya ru'ya (melihat Allah dengan mata kepala di akhirat). Meskipun kaum Qadariyah dan Jahmiyah sudah musnah namun ajarannya masih tetap dilestarikan. Karena kaum Mu'tazilah menjadi pewaris kedua pemahaman tersebut dan mengadopsi pokok-pokok ajaran kedua kaum tersebut. Selanjutnya ditangan Mu'tazilah paham-paham tersebut segar kembali. Sehingga Imam As-Syafi'i menyebutnya Wasil, Umar, Ghallan al-Dimasyq sebagai tiga serangkai yang seide itulah sebabnya kaum Mu'tazilah dinamakan juga kaum Qadariyah dan Jahmiyah.

Disebut Qadariyah karena mereka mewarisi isi paham mereka tentang penolakan terhadap adanya takdir, dan menyandarkan semua perbuatan manusia kepada diri sendiri tanpa adanya intervensi Allah. Disebut Jahmiyah karena mereka mewarisi dari paham penolakan mereka yang meniadakan sifat-sifat Allah, Al-quran itu Makhluk, dan pengingkatan mereka mengenai kemungkinan melihat Allah dengan mata kepala di hari kiamat.

Berkaitan dengan hal ini, Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa sebagai pengikut Mu'tazilah adalah Jahmiyah tetapi tidak semua Jahmiyah adalah Mu'tazilah, karena kaum Mu'tazilah berbeda pendapat dengan kaum Jahmiyah dalam masalah Jabr (hamba berbuat karena terpaksa). Kalau kaum Mu'tazilah menafikanya maka kaum Jahmiyah meyakininya.

- Faktor Geografi

Para ahli sejarah pemikiran mengkaji melalui pendekatan geokultural bangsa Arab. Kehidupan bangsa Arab yang dikungkung oleh gurun pasir sahara memberikan pengaruh besar ke dalam cara hidup mereka. Ketergantungan mereka kepada alam sahara yang ganas telah memunculkan sikap penyerahan diri terhadap alam. Situasi demikian, bangsa Arab tidak melihat jalan untuk mengubah keadaan sekeliling mereka sesuai dengan keingianan mereka sendiri. Mereka merasa lemah dalam menghadapi kesukaran-kesukaran hidup. Akhirnya, mereka banyak bergantung kepada sikap Fatalisme.